Monday, March 12, 2007

Pembelaan untuk Qiblat kedua

Membela Kehormatan Masjid Al-Aqsha Pelecehan Zionis Israel terhadap Al-Aqsha tak pernah berhenti. Dalam 20 bulan, 66 kali kiblat pertama umat Islam ini dihina. Perlu ada pemahaman dan kesadaran umat Islam untuk membela tempat suci ini. Di tengah ancaman yang terus menerus untuk merobohkan al-Aqsha dari kalangan Yahudi fundamentalis, pelecehan terus berlangsung. Laporan Lembaga International al-Quds menyebutkan, pelecehan fisik terhadap Masjidil Aqsha terjadi 66 kali selama 20 bulan terakhir. Lebih dari separuhnya atau 51,5 persen merupakan tanggung jawab pemerintah Israel. Ini, ditambah lagi dengan ungkapan permusuhan resmi dan politis terhadap masjid itu sebanyak 15 kali yang terus diulang-ulang. Lembaga ini juga menyerukan agar semua rakyat, faksi dan pemerintahan Palestina, Arab dan Yordania untuk membela al-Aqsha dari pelecehan Yahudi. Ini disampaikan pada 21 Agustus lalu, bertepatan dengan peringatan ke-37 tahun pembakaran Masjid al-Aqsha. Dalam kesempatan itu, Menteri Wakaf dan Urusan Agama Palestina Musa Razaqah mengajak kaum Muslimin untuk melaksanakan kewajiban dalam melindungi al-Aqsha dan Baitul Maqdis. Sejak menjajah al-Quds pada 1967, Israel telah menghancurkan seluruh bangunan berciri khas Islam di sekitar Masjid al-Aqsha. Tujuannya untuk mengubah dan menghilangkan identitas umat Islam di kawasan itu. Termasuk di dalamnya menghancurkan jalan menuju makam kaum Muslimin yang terletak di dekat al-Haram al-Quds. Makam al-Rahmah dan Yusuf juga dicaplok lalu diubah menjadi pangkalan militer Israel. Kejahatan yang tak kalah berbahaya adalah Yahudisasi al-Quds dengan segala cara. Mulai dari menggusur tanah dan harta bangsa Arab dan kaum Muslimin, lalu menyerahkannya pada warga Yahudi. Cita mereka adalah menjadikan al-Quds sebagai ibu kota Israel. Peringatan pembakaran Masjid al-Aqsha kali ini berlangsung di tengah rencana Israel “meyahudikan” warga al-Quds dan melarang penggunaan simbol-simbol keagamaan di wilayah tersebut. Wakil ketua gerakan Islam di wilayah jajahan, Syekh Kamal al-Khatib mengajak seluruh bangsa Arab bergerak menekan pemerintahnya masing-masing agar bersikap tegas dalam masalah ini. Khatib juga mengingatkan media Arab tentang tanggung jawab mereka dengan menyibak semua tindak kejahatan Israel terhadap Masjid al-Aqsha. Kesadaran tentang perlunya pemahaman kewajiban membela Palestina harus terus disegarkan. Sebab, bagaimana mungkin mau membela, jika tak paham. M. Nurkholis Ridwan Islamonline, infopalestina.com Zionis Melecehkan Al-Aqsha Berkurun Silam 1. Membakar mimbar masjid hadiah Sultan Nuruddin Zanki kepada Sultan Shalahuddin al-Ayubi setelah pembebasan Palestina dari cengkeraman tentara Salib. 2. Dewan Knesset (Parlemen Israel) menyatakan, Masjid al-Aqsha milik umum negara Zionis. 3. Merampas tembok al-Gharbi dari Masjid al-Aqsha atau tembok al-Burraq dan menyebutnya sebagai Tembok Ratapan. Mereka juga menghancurkan kampung al-Mugarabah untuk memperluas dinding al-Burraq. 4. Zionis menggali terowongan di bawah Masjid al-Aqsha dan pelatarannya sejak 1967 sampai hari ini, sehingga mengakibatkan pondasi dan tiang Masjid itu roboh. 5. Menggali terowongan di bawah masjid dan menjadikannya sebagian sebagai sinagog dan tempat wisata 6. Membantai jamaah masjid di pelataran masjid, sehingga 22 syuhada gugur dan luka-luka, pada 1999. 7. Serdadu zionis menghalang-halangi kaum Muslimin yang berusia di bawah 40 tahun dari wilayah Gaza dan Tepi Barat untuk beribadah di masjid itu. 8. Percobaan peledakan masjid atau menembakkan rudal dari udara oleh fundamentalis Yahudi. Alhamdulillah, semua itu gagal. 9. Tekad tiada henti kaum Yahudi Fundamentalis untuk mendirikan Haikal di atas Masjid al-Aqsha setelah merobohkannya. Sumber: Harian Akhbar al-Kholij yang terbit di Bahrain

No comments: